Kursus Komputer Di Depok Itech course Bersertifikat Nasional
Address: ITech Course, Jl. Kiai H. Ahmad Dahlan No.1, Imopuro, Metro Pusat, Kota Metro, Lampung 34111
Pertama dan terutama, selamat datang di markas besar Fasaha Solicitors, yang adalahkantor firma hukum I. Ini pun adalahkantor lokasi Kany Computer Technologies berdomisili. Kami pun mempunyai Kany Aviation International Limited, yang saya pimpin, dengan kantor pusat mereka di sini. Itu dapat memberi Anda tidak banyak dari apa yang sudah saya kerjakan setelah layanan.
Tetapi sebelum anda kembali ke urusan tersebut untuk lebih jelasnya, saya pikir Anda mengemukakan pertanyaan yang paling penting: Mengapa diam? Dalam pelatihan dan karakter kami sebagai petugas polisi guna mendengar lebih tidak sedikit dan berkata lebih sedikit; itu ialah salah satu prinsip panduan.
Lebih jauh lagi, sebab rasa disiplin yang paling tinggi yang ditanamkan dalam diri saya langsung dari rumah, diperbanyak dengan pelatihan saya sebagai seorang perwira polisi, saya pun telah belajar untuk mengekor pelatihan saya. Ini mungkin, kenapa saya diam, tetapi tersebut tidak berarti bahwa kami tidak tertarik dengan apa yang sedang terjadi di negara ini. Saya telah mengekor dengan minat yang tinggi. Merupakan asa saya bahwa Tuhan bakal terus memberi saya kekuatan guna tertarik pada pertumbuhan negara saya tercinta, yang saya layani dalam pengelolaan durjana selama 31 tahun. Biarkan saya pun mengatakan bahwa barangkali sampai tidak terdapat kekuatan dalam diri saya, saya bakal terus melayani negara saya.
Keadaan yang menuju penghapusan kita agak kontroversial sebab pengumuman itu diciptakan di Twitter. Bagaimana kita menerimanya?
Percayalah, saya tidak jarang kali memandang diri saya beruntung. Saya pikir sebab sedikit latar belakang yang saya berikan untuk Anda mengenai kekuatan disiplin dalam diri saya, baik individu maupun profesional, saya menerima karung saya sebagai pertumbuhan normal. Saya tidak terkejut sebab suatu dalil bahwa saya tahu tersebut akan terjadi. Sejak saya mulai bekerja sebagai Inspektur Jenderal Polisi, saya tahu bahwa saya barangkali tidak menjangkau tanggal pensiun saya, yang bakal menjadi 2019, pada saat tersebut saya bakal 35 tahun dalam pelayanan dan 60 tahun. Saya menuliskan ini sebab minggu kesatu saya memungut alih, kami menyelenggarakan pemilihan di Ekiti; tersebut Agustus 2014. Pengaturan telah diciptakan untuk pemilihan oleh pendahulu saya dan saya pikir itu ialah tim yang sama yang pun melakukan pemilihan Osun, itu ialah AIG yang sama.
Salah satu stalwarts terkemuka di PDP kemudian berbicara kepada saya: "IG (Anda tahu saya beraksi kemudian) menyerahkan Osun untuk kami dan kami bakal mengkonfirmasi kita dengan cepat." Saya terkejut! Saat itulah saya tahu bahwa saya barangkali tidak dilangsungkan lama di kantor. Dengan segera, saya berbicara kepada diri saya sendiri, “Bagaimana saya bisa menyampaikan saat saya bukan seorang pemilih? Para pemilih ialah orang-orang yang bakal mengantarkan, saya sendiri untuk mengayomi seluruh proses. ”Tentu saja saya berbicara pada diri sendiri bahwa apa yang terjadi pada di antara pendahulu saya (semoga jiwanya beristirahat dalam damai), Adamu Suleiman, bakal terjadi pada saya. , barangkali saya tidak bakal pernah dikonfirmasi. Dia ialah Inspektur Jenderal Polisi dan hingga dia meninggalkan kantor dia tidak dikonfirmasi.
Jadi itulah pendekatan saya; Saya menerima hal-hal sebagaimana mereka datang. Saya berbicara pada diri sendiri bahwa saya bakal meninggalkan kantor tersebut tanpa konfirmasi; namun kemudian, saya pergi ke Osun dan mengerjakan apa yang seharusnya saya lakukan. Tentu saja, setelah menyimpulkan bahwa saya tidak akan memungut keputusan seseorang mengenai apa yang sudah saya kerjakan selama sejumlah dekade, saya pergi ke Osun, berkata kepada petugas polisi yang paling ceria sebab mereka menyaksikan IGP mereka guna kesatu kali. Saya mengatakan untuk mereka guna pergi dan mengerjakan apa yang hukum mengayomi pemilih, seluruh pemangku kepentingan lainnya, pejabat INEC, pengamat, dan pasti saja, masing-masing orang beda yang mempunyai hak guna berada di dekat tempat pengambilan suara, wilayah pengumpulan.
Saya pun mengatakan untuk mereka guna pergi dan mengayomi hasil pemilihan tersebut sendiri. Saya memperingatkan mereka pun bahwa andai mereka tidak mempedulikan diri mereka mengerjakan pelanggaran apa juga terhadap perbuatan pemilihan, hukuman mereka bakal berlipat dua sebab mereka bakal kehilangan kegiatan dan bisa dituntut ke pengadilan. Mereka mengindahkan peringatan saya dan mengerjakan persis apa yang diinginkan dari mereka dan hasilnya ialah bahwa pemenang muncul. Di samping itu, ketua INEC ketika itu, Profesor Attahiru Jega dan saya berkata kepada semua pemangku kepentingan, termasuk semua kontestan, dan saya meyakinkan mereka bahwa IG yang mereka lihat ini sudah datang untuk mengerjakan hal yang benar, yang mesti memberitahu personel saya untuk mengerjakan yang benar. urusan dan guna meyakinkan semua pemangku kepentingan bahwa polisi akan mengayomi proses sebelum, sekitar dan setelah pengambilan suara.
Persis itulah yang terjadi. Sejak saat tersebut saya tahu bahwa, mungkin, saya tidak bakal dikonfirmasi atau bertahan lama di kantor. Jadi tersebut tidak mengejutkan saya sama sekali. Saya juga beranggapan itu ialah berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa, jadi saya tidak terkejut atau terganggu.
Saya kehilangan kantor yang seharusnya saya miliki sekitar empat tahun, namun itu ialah takdir saya. Dan itulah kenapa saya menampik pergi ke pengadilan, bahkan saat orang-orang mendorong saya guna melakukannya.
Beberapa teman Anda diadukan telah menganjurkan Anda guna meninggalkan negara ini sesudah Anda menghapusnya, demi ketenteraman Anda sendiri. Apakah kita terancam ketika itu?
Saya akan menuliskan Anda benar. Bukan melulu rekan saya, siapa juga yang mempunyai minat dalam hidup dan pekerjaan saya sudah menyatakan untuk saya bahwa saya mesti berhati-hati. Dalam urusan apapun, terdapat ancaman, bahkan dari tempat-tempat tinggi.
0 Comments