Kursus Komputer | Kursus Komputer di Depok Itech Course Indonesia Tecnology Murah

Kursus Komputer di Depok Itech Course Indonesia Tecnology Murah


AlamatITech Course, Jl. Kiai H. Ahmad Dahlan No.1, Imopuro, Metro Pusat, Kota Metro, Lampung 34111
Kursus Komputer di Depok Itech Course Indonesia Tecnology Murah
Pemerintah Australia telah menyerahkan kontrak senilai $ 136,6 juta untuk Vocus (ASX: VOC) untuk membina kabel sub-laut internasional antara Kepulauan Solomon, Papua Nugini dan Australia.

Vocus telah menuntaskan studi pelingkupan guna proyek tersebut, bareng dengan konsultasi dengan pemangku kepentingan eksternal, tergolong Pemerintah Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Penelitian scoping senilai $ 2,8 juta diserahkan pada bulan Desember 2017.

Vocus menuliskan sekarang akan mengawali program komprehensif untuk pekerjaan survei, manufaktur, dan penyebaran.

Telco menuliskan akan memakai teknologi multi-terabit "maju" untuk menambah konektivitas internasional Papua New Guinea dan mengenalkan kabel telekomunikasi internasional berkecepatan tinggi ke Kepulauan Solomon.

Titik pendaratan ialah Port Moresby ibukota Papua New Guinea, Honiara ibu kota Kepulauan Solomon dan di Sydney.

Selesainya pembangunan kabel dijadwalkan guna akhir 2019.

Vocus pun telah ditugaskan membina jaringan sub-laut dalam negeri di Kepulauan Solomon, guna memperluas guna kabel di luar Honiara ke provinsi terluar di mana beberapa besar penduduk Kepulauan Solomon tinggal.

"Kami senang membina hubungan yang powerful dengan Pemerintah Federal dan mengerjakan proyek infrastruktur urgen ini atas nama mereka," kata direktur penyelenggara Vocus Group, Kevin Russell.

"Di era digital ini, anda semua paling bergantung pada akses ke konektivitas yang cepat, andal dan terjangkau. Memperluas ini untuk tetangga internasional kami guna kesatu kalinya bakal memberikan guna ekonomi dan sosial yang signifikan," katanya.


BACA LEBIH BANYAK
Pelanggan seluler grosir Telstra terpapar masalah vendor platform
Australia bakal mengirim dan mengongkosi sebagian besar kabel, dengan sumbangan keuangan dari Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.

"Dukungan powerful Australia guna proyek ini ialah cerminan komitmen kami yang abadi terhadap Pasifik, di mana kami bekerja dengan para partner untuk menyokong stabilitas, ketenteraman dan kemakmuran area itu," kata Menteri Luar Negeri Julie Bishop dalam suatu pernyataan.

"Riset Bank Dunia memperkirakan penambahan akses internet dan konektivitas bisa menumbuhkan PDB lebih dari US $ 5 miliar dan menciptakan nyaris 300.000 kegiatan baru di Pasifik pada 2040."

Pada bulan Juli 2017, Huawei dikontrak oleh Perusahaan Kabel Selam Kepulauan Solomon untuk membina kabel bawah laut kesatunya.


BACA LEBIH BANYAK
Huawei memukul balik sebagai dispensasi dari peluncuran Aussie 5G
Proyek ini guna Huawei Marine, bareng dengan perusahaan induk Huawei Technologies guna merancang dan membina jaringan yang menggabungkan 4000 km kabel bawah laut dengan kapasitas total 2.5TB yang menghubungkan Sydney ke ibukota Honiara, dengan koneksi lebih jauh dari Honiara ke Auki dan Noro.

Namun, seperti diadukan sebelumnya, pada bulan April, Australia secara efektif menggagalkan rencana Huawei dengan janji guna bergabung dengan Solomon, dan tetangga Papua Nugini guna internet berkecepatan tinggi melewati kabel bawah laut ke Sydney, menyisihkan selama $ 200 juta dalam perkiraan bulan Mei guna tugas.

Pada 13 Juni, Pemerintah Australia dalam pengumuman bareng dengan Pemerintah Kepulauan Solomon mengungkapkan bahwa Australia sudah setuju guna mendanai kabel internet bawah laut dan pusat ketenteraman dunia maya guna Kepulauan Solomon.

Pada tahun 2017, penyedia telekomunikasi Cina Huawei sudah menandatangani kontrak dengan Kepulauan Solomon, yang diurungkan karena "kekhawatiran yang diangkat" oleh Australia, menurut keterangan dari laporan oleh ABC.

Post a Comment

0 Comments